42 Tahun Institut Ilmu Al-Qur’an. Inilah kampus kami dan inilah pesantren takhasus penghafal Qur’an.
Sejarah Singkat Pendirian IIQ Jakarta
“Kampusnya Penghafal Al-Qur’an”
Atas prakarsa al-Maghfurlah Prof. K. H. Ibrahim Hosen, LML. (1 Januari 1917 – 7 November 2001) Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta didirikan pada tanggal 12 Rabiul Awwal 1397 H bertepatan 1 April 1977 M oleh Yayasan Affan, yang diketuai oleh H. Sulaiman Affan. Kemudian sejak tahun 1983 misi IIQ Jakarta dilanjutkan oleh Yayasan IIQ, yang diketuai oleh Hj. Harwini Joesoef. Periode 2018 – 2025 Yayasan IIQ diketuai oleh. Ir. H. Rully Chairul Azwar.
Pada mulanya Institut Ilmu Al- Qur’an (IIQ) Jakarta membuka Program Magister khusus wanita dengan dukungan Pemerintah Daerah Tingkat I seluruh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan tenaga khusus per-MTQ-an di berbagai propinsi dan sebagai tenaga pengajar pada program Strata Satu (S1). Setelah meluluskan dua angkatan, IIQ Jakarta membuka program sarjana (S1) pada tahun 1981 dan membuka kembali program magister (S2) tahun 1998.
Secara spesifik program S1 mendalami kajian dan pengembangan ilmu-ilmu Al-Qur’an serta bidang keilmuan yang sesuai dengan program studinya. Sementara Program Pascasarjana Magister (S2) pada tahun 2016 telah melakukan pengembangan menjalankan 3 (tiga) Program Studi baru; Hukum Ekonomi Syariah, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dan Pendidikan Agama Islam, bersamaan dengan dibuka dan diresmikannya Program Doktor (S3) Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.
Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta merupakan lembaga pendidikan tinggi yang menggabungkan sistem pendidikan pesantren dan sistem pendidikan tingkat tinggi dengan tujuan untuk menghasilkan ulama/sarjana wanita yang hafal Al-Qur’an, intelek, berwawasan luas dan ahli di bidang Ulumul Qur’an.
Keberadaan IIQ Jakarta telah melahirkan qari’ah, hafizah, dan mufassirah yang mampu tampil di arena Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional maupun internasional. Mahasiswa diwajibkan mengikuti mata kuliah Tahfizh, Tilawah/Nagham, Tafsir dan Qiraat, Ilmu Rasm Utsmani sebagai mata kuliah kekhususan IIQ.
Pengembangan seni tilawah disertai pemahaman akan kandungan Al-Qur’an dan Hadis dengan pendalaman ilmu-ilmu pendukungnya dikemas dalam satu paket pendidikan, dengan tujuan menghasilkan ulama/sarjana Al-Qur’an yang mampu memberikan kontribusi pemahaman Islam yang menyeluruh kepada umat.
Jumlah Mahasiswa IIQ Jakarta tahun 2019 berjumlah 1931 mahasiswa, dengan rincian Program S1 berjumlah 1377 mahasiswa dan Program Pascasarjana berjumlah 554 mahasiswa.
Jumlah Alumni IIQ Jakarta tahun 2019 berjumlah 1680 lulusan yang tersebar ke berbagai bidang.
Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) Jakarta tahun 2018 meraih Akreditasi Institusi dengan Akreditasi B sesuai dengan keputusan BAN-PT No. 332/SK/BAN-PT/Akred/PT/XII/2018.
Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir pada program Magister Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta tahun 2018 mendapat akreditasi A sesuai dengan keputusan BAN-PT No. 319/SK/BAN-PT/Ak-PNB/M/VI/2018.
Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) pada Program Sarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta tahun 2017 mendapat akreditasi A dengan keputusan BAN-PT No. 5088/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2017.
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Program Sarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta tahun 2016 mendapat akreditasi A sesuai dengan keputusan BAN-PT No. 1474/SK/BAN-PT/Akred/S/VIII/2016.
Program Studi Muamalah pada Program Sarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta tahun 2015 mendapat akreditasi B sesuai dengan keputusan BAN-PT No. 1197/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2015.
Untaian Hikmah Prof. KH. Ibrahim Hosen, LML untuk IIQ:
”Perempuan itu pilar negara. Kalau mau negara berjalan dengan benar, maka perempuan yang berkualitasharus berperan. Untuk itulah salah satunya kenapa IIQ didirikan”.
”Banyak yang tak bisa membedakan antara Syari’ah dan Fiqh. Fiqh itu meniscayakan perbedaan pendapat. Jangan sampai beda mazhab dianggap melanggar ketentuan Syari’ah”.
”kebenaran ilmiah harus ditegakkan. Ulama jangan hanya melihat kemana angin bertiup. Ulama harus bicara sesuai keilmuannya – meskipun pendapatnya dianggap melawan arus.”
Kepada Mufassirin, Muhadditsin, Fuqaha, Ushuliyyin dan Mutakalimin yang dengan segala ketulusan telah berjasa mengkaji, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu – ilmu keislaman.
Kepada Aimmatul Mujtahidin yang dengan ketulusan telah berjasa besar menggali, mengembangkan dan memasyarakatkan Hukum Islam.
Kepada para pencinta Hukum Islam, pencinta pembaharuan, yang pada pundaknya terletak maju dan mundurnya Islam, runtuh dan tegaknya ummat yang sadar akan tugas, kewajiban dan tanggung jawabnya.
Kepada generasi muda Islam yang mencintai Islam, mematuhi segala peraturan dan hukum – hukumnya yang sadar akan arti pentingnya pembaharuan dalam memacu gerak dan langkah ummat.
Kepada para pencinta Ulama yang menyadari sepenuhnya peran kesejarahan Ulama dalam membina dan membangun ummat yang tak mungkin ditutup – tutupi.
Kepada keluarga besar PTIQ dan IIQ sebagai hamalatul Qur’an, pemandu dan pengibar panji – panji Al-Qur’an yang mempunyai tanggungjawab besar terhadap masa depan Islam dan Ummatnya di bumi Pancasila tercinta ini.
Untuk Negeri tercinta, Indonesia.
IIQ JAKARTA ADALAH RUMAH KITA BERSAMA
Selamat Hari Milad Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta ke – 42 tahun (1 April 1977 – 1 April 2019), semoga IIQ tetap istiqomah mewujudkan visinya menjadi kampus Riset dan Pendidikan Al-Qur’an terbaik dan terdepan di dunia pada Tahun 2028. Semoga IIQ tetap istiqomah melahirkan generasi Indonesia ilmuan, ekonomi dan qur’any yang bermanfaat buat Indonesia dan dunia. Salam Al-Quran, sukses dan sehat selalu untuk semua dari kampus IIQ Jakarta, ”Kampusnya Penghafal Al-Qur’an”.