Dari sejak nafas pertamaKu berusaha mengenalmuKu mencarimu pada tumpukan ayatKu datangi pondok dan kampusKu sapa jejak kekasihmuKetika akhirnya aku menemukanmuItu semata karena engkau mengenalkan dirimu sendiri padakutak sabar kau bawa akupada nafas terakhirku 🙏 Nadirsyah HosenKL, 15 Juli 2019
Orang tua itu dikejar-kejar pasukan Romawi. Dengan pengikutnya yang tidak seberapa, mereka berhasil lolos dari kepungan. Mereka berhasil keluar dari kota, dan malam itu mereka beristirahat melepas lelah. Peter, nama orang tua itu, bersiap untuk beristirahat. Tiba-tiba dia ‘melihat’ Yesus berjalan melintasinya. Seolah tak percaya dengan pandangannya, dia menegur Yesus, yang sudah disalib beberapa tahun…
Ujang berkunjung ke kota Wollongong, sebuah kota di Negara bagian New South Wales. Ujang sendiri tinggal di Brisbane, yang merupakan ibu kota Negara bagian Queensland. Perjalanan dengan pesawat Qantas dari Brisbane menuju Sydney kurang dari dua jam, setelah itu dilanjutkan dengan menggunakan kereta untuk tiba di Wollongong, yang memakan waktu sekitar satu jam setengah. Dari…
Suatu hari seorang ulama mengunjungi kawannya yang sedang sakit. Sesampainya di sana ia mendapati sang kawan tengah mengaduh dan mengeluh kesakitan. Sang ulama menghibur kawannya, “Bukanlah disebut pecintasejati mereka yang tidak tahan menderita akibat pukulan Kekasihnya.” Tiba-tiba dari sudut ruangan terdengar suara, “Bukanlah disebut pecinta sejati yang tidak ‘menikmati’ pukulan Kekasihnya.” Kisah di atas mengilustrasikan…
Aku Menyimpulkan. Bagaimanapun Keadaanmu, Lingkunganmu, Negaramu, Lupakanlah sejenak tuk sebatas SHOLAWAT.. karena di dalam syair sholawat terbesit keindahan, kedamaian serta Ketentraman hati yang Suci.. Ternyata..Setelah Scroll Twitter sang Guru Gus @na_dirs Aku Menyimpulkan. Bagaimanapun Keadaanmu, Lingkunganmu, Negaramu, Lupakanlah sejenak tuk sebatas SHOLAWAT.. karena di dalam syair sholawat terbesit keindahan, kedamaian serta Ketentraman hati yang Suci..…
Jika berislam hanya semata urusan halal-haram sunnah-bid’ah shahih-dha’if pilkada-pilpres …betapa keringnya hatimu. Syukurlah para wali dan kiai mengajari kita juga untuk menikmati zikir, puji-pujian dan shalawat. – Nadirsyah Hosen –
Kalian adalah sepasang kepak Muawizatain Yang memayungi hasrat yang terpendam Yang menaungi harakat yang terendam Pada bisik-bisik yang membuat rasa waswas Muawizatain adalah perisai sikap mawas Pada kedengkian sejawat yang membuat cemas Muawizatain adalah penguat bagi jiwa yang lemas Sepasang kepak Muawizatain terbang melintasi kegelapan malam di antara wajah-wajah syetan berwujud jin dan manusia kami…
Sesekali jadilah batu Yang terlihat tapi tetap diam Sesekali jadilah angin Yang terasa tapi tak teraba Sesekali jatuh cintalah padaNya Agar batu dan angin cemburu dengan tarian kehidupan kita 🌹😍🙏 #JumatBerkah #27Rajab
Bacalah ayatNya di lembaran semesta Baca juga sifatNya di lembaran hidup Baca pula af’alNya di lembaran diri Dan kemudian peluklah Nabimu Seperti Jibril memeluknya di Gua Hira Maka sejak saat itu kamupun turut dibacakan Tabik, Nadirsyah Hosen