Kata ‘yang Diselipkan’ dalam Memahami Ayat Al-Qur’an
Al-Qur’an turun dalam bentuk prosa, bukan dengan bahasa Undang-Undang. Layaknya sebuah prosa kalimatnya terkadang menghilangkan sejumlah kata, yang tidak mungkin kita untuk pahami secara harfiah atau apa adanya. Bahkan akan keliru kita memahami kalimat yang mengandung sastra dengan pemahaman literal atau apa adanya. Keindahan kata harus dibarengi dengan keindahan imajinasi. Misalnya kalimat: anta syamsun. Engkaulah…