Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama Australia-New Zealand dan Dosen Senior Monash Law School. Juga Pengasuh PonPes Ma'had Aly Raudhatul Muhibbin, Caringin Bogor pimpinan DR KH M Luqman Hakim.

Bagaimana Memahami Konteks Hadits Memepet Orang Kafir di Jalan?

[aswaja_big_letter]Abu Hurairah bergabung bersama Rasulullah di Madinah tahun ketujuh hijriah dan hanya bersama Rasul dalam periode sekitar 3 tahun sebelum wafatnya Rasulullah. Dalam periode yang relatif singkat tersebut, Abu Hurairah, menurut catatan Imam Dzahabi, telah meriwayatkan 5.374 hadits. Sejumlah pihak membandingkannya dengan Siti Aisyah (2.210 hadits), Sayyidina Umar (537 hadits) dan Sayyidina Abu Bakar Ashiddiq…

“Sekiranya aku diperkenankan mengambil kekasih”

“Sekiranya aku diperkenankan mengambil kekasih”: Hadis Riwayat Abu Musa Asy’ari [aswaja_big_letter]Imam Bukhari dalam Kitab Shahih-nya menulis satu bab ‘sabda Nabi SAW sekiranya aku diperkenankan mengambil kekasih’ (Law kuntu muttakhidzan khalilan). Bab tersebut diambil dari potongan Hadis Nabi yang ditujukan kepada Abu Bakar. Dalam bab tersebut juga tercantum satu riwayat panjang dari Abu Musa al-Asy’ari mengenai…

Membaca Ulang Hadis Generasi Terbaik Umat

[aswaja_big_letter]Salah satu kemusykilan dalam memahami Hadis adalah bagaimana memahami konteks Rasul bersabda dan bagaimana pula konteks perawi saat menceritakan apa yang mereka dengar dari Rasulullah. Ahlus Sunnah Wal Jamaah menyakini semua sahabat Nabi itu adil (kulluhum ‘udul), dalam arti mereka tidak mungkin berbohong atas nama Nabi. Jadi, kalau sudah sampai pada Sahabat, ilmu jarh wa…

Benarkah Muslim itu Harus Keras Terhadap Orang Kafir? Tafsir Surat al-Fath:29

[aswaja_big_letter]Surat al-Fath berjumlah 29 ayat yang semuanya turun dalam konteks perjanjian Hudaibiyah. Oleh karena itu, memahami ayat terakhir dalam surat ini juga tidak bisa sepotong-sepotong, karena kita harus memahami keseluruhan konteks ayat-ayat sebelumnya, plus pemahaman utuh tentang perjanjian Hudaibiyah. Inilah yang dilakukan oleh Imam al-Alusi, pengarang Tafsir Ruhul Ma’ani yang harus berpanjang lebar menceritakan peristiwa…

Kisah Lanjutan Kiai Tua dan Kiai Muda (2): Membakar al-Qur’an

Setelah sebelumnya Kiai Tua menegur Kiai Muda yang masih saja menggendong gadis ayu dalam pikirannya selama berjam-jam, keduanya kembali meneruskan perjalanan. Hujan deras membasahi mereka. Mereka kesulitan mencari tempat bereduh….terus berjalan hingga hujan usai barulah mereka menemukan bangunan tua yang tak lagi berbentuk utuh, untuk berlindung dari rasa dingin dan sekedar menyendarkan punggung mereka yang…

Siapa yang Harus Kita Salahkan?

Dalam menghadapi persoalan kehidupan, kita atau orang lain cenderung mencari siapa yang bersalah ketimbang membereskan persoalannya. Ada beberapa pihak yang cenderung kita tuding. Pertama, ada sebagian orang yang cenderung menyalahkan diri sendiri. Seandainya saya tidak begini dan begitu tentu persoalan ini tidak akan terjadi. Bahkan ketika nyata-nyata pihak lain yang bersalah, ada sebagian dari kita…

Kisah Terusan Kiai Tua dan Kiai Muda (4): Bertemu Jin

Selepas menikmati acara akikah berikut jamuan tuan rumah, kedua Kiai meneruskan perjalanannya. Mereka keluar dari perkampungan dan untuk kesekian kalinya memasuki hutan. Selepas shalat Ashar mereka bedua bersandar pada pohon besar sekedar merehatkan punggung dan meluruskan kaki mereka. Kiai Muda tanpa sengaja kakinya menyepak sebuah botol. Botol itu bentuknya terlihat unik, aneh dan kotor. Sebagai…

Kisah Kiai Tua dan Kiai Muda (1): Menggendong Gadis Cantik

Kiai Muda (KM) itu membuntuti Kiai Tua (KT) yang tengah berjalan menembus hutan. “Pak Yai, ijinkan aku turut berjalan bersamamu,” pinta KM saat KT menoleh kepadanya. Kiai Tua mengangguk ramah. Berjalanlan mereka berdua menembus hutan, mendaki bukit hingga sampai di sebuah sungai. Hujan deras semalaman telah membuat aliran sungai begitu ganas hingga menerjang satu-satunya jembatan.…